menu melayang

Apr 17, 2017

Takut Membuka Hati Karena Takut Sakit Hati

Oleh : Dah Sang Pena


Setiap manusia pasti memiliki rasa/ perasaan yang kebanyakan orang menyebutnya “hati atau cinta” aneh ya, kok perasaan bisa juga disebut hati atau cinta ? dan kebanyakan orang melambangkan hati/ cinta itu seperti gambar di atas, aneh lagi nih ? Tapi kalau benar-benar diteliti mungkin hampir 80 % yang menyetujuinya, jadi percaya aja deh bahwa itu yang dinamakan perasaan dan hati atau cinta dengan lambang di atas. ok . ok. Tapi boleh sih di klarifikasi.
Hati/cinta itu bisa membuat kita bahagia, kadang hati itu juga bisa membuat kita sakit, loh kenapa ? ? ? Karena banyak orang yang bermain-main dengan hati/cinta. Hati itu bisa lembut seperti buih, dan juga bisa keras seperti baja, menyeramkan seperti monster he, he. Itulah yang dinamakan jatuh hati dan sakit hati.


Jatuh hati itu bisa terjadi karena seseorang membuka hatinya dan membiarkan hati yang lain masuk. Anehnya, seseorang bisa jatuh hati karena diawali dengan kontak mata, cie cie emangnya mata punya kontak gitu kaya HP android aja.
Ketika seseorang jatuh cinta, sikap anehpun bisa terjadi terhadap korban yang sedang jatuh cinta, sperti senyum-senyum sendiri, salah tingkah dan lain-lain pokoknya, seakan-akan tidak ada masalah dalam hidupnya, padahal jatuh hati itu merupakan sebuah masalah, loh kok masalah ? Ada apa dengan cinta ?


Jelas masalah, karena setelah jatuh hati nanti jatuh beneran loh he he yah itulah namanya sakit hati. Layaknya seperti air laut yang pasang dan surut, seperti matahari yang terbit dan terbenam, eh kok jadi puitis and berakhir dramatis begini ya ? bingung, galau, stres, dan sakit hati ending bunuh diri, oh no


Cerita cinta dramatis seperti itu terjadi karena seseorang yang jatuh cinta tapi tidak mengetahui hakikat dari cinta itu sendiri, aduh nyambung ke filsafat jadi pusing nih, takut gak kuat nanti menyimpang, udah aja kembali ke Agama lho, lho punya Agama gak ? jangan-jangan Atheis lagi?, emh emh


Sebenarnya cinta itu tidak harus terlihat dan juga tidak harus memiliki, tapi kita bisa merasakannya. Tapi kan beraat, gimana dong ? haha berat emangnya berapa kilogram sih ?


Yah, mau gimana lagi itulah yang dinamakan hakikat dari cinta.
Hik hik, ternyata cinta itu sadis, egois, gak berperasaan, gak mengerti aku. Loh loh loh, kok jadi nyalahin cinta ? Cinta juga gak mau disalahin karena gak punya salah apa-apa gimana dong ?


Kayanya harus pakai manajemen resiko nih, kaya anak ekonomi aja pake manajemen resiko segala.


Yang pertama, resikonya kalau jatuh cinta tanpa mengetahui hakikat dari cinta itu sendiri maka tadi endingnya bisa bunuh diri, kacian bangeets.
Yang kedua, resikonya jatuh cinta dengan mengetahui hakikat dari cinta itu sendiri, maka kita bisa merelakannya meskipun kita tidak bisa memilikinya.
Berat sih tapi gimana lagi, kan kita lebih sayang badan kita yang sehat ini darpada mikirin cinta yang tidak seharusnya, bener gak ? tapi memang berat juga, tapi memang bener juga sih, hik hik


“Seseorang yang menurut kita itu yang terbaik belum tentu menurut sang pencipta adalah yang terbaik, dan seseorang yang menurut kita buruk belum tentu di mata sang pencipta buruk pula”.

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel