BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Jepang adalah sebuah
Negara kepulauan yang menyerupai bentuk garis melengkung yang terbentang
dari timur laut ke barat dilautan bagian timur benua asia. Luas wilayahnya
kurang lebih 370.000 km2. kurang lebih 1/27 luas daratan cina atau 1/5 luas
Indonesia.
Sampai dengan agustus 1945 jepang menduduki sebagian
besar pulau-pulau yang membentang disepanjang pantai timur asia, dari Kamchatka
sampai ke ujung selatan semenanjung malaya dengan empat buah pulaunya yang
besar = * Hokakido, yang penduduknya sebagian besar adalah suku bangsa ainu
yang masih primitif. * Honsu, merupakan pulau utama diamana terletak 6 kota
besar dijepang dan menjadi pusat pemerintahan, * Shikoku dan Kyushu, merupakan
pintu gerbang bagi masuknya pengaruh dari bangsa-bangsa asia lainnya dan
bangsa-bangsa eropa yang pada abad XVI M telah masuk ke jepang.
-
Perkembangan
Jepang
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut
ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika
Serikat.
Dalam perpolitikannya, zaman Meiji kembali menjadi turning
point tersendiri. Adanya restorasi Meiji menjadi akhir dari bentuk negara
yang terisolasi, terbelakang dan tradisional, serta kecenderungan feodalisme,
menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara-negara lain.
Hubungan Jepang dengan negara lain, memang banyak
dalam bidang ekonomi. Mengingat jumlah ekspor yang tinggi, serta menjadi salah
satu penyedia sumberdaya kelautan terbesar di dunia. Karena melihat kemajuan
jepang yang begitu melesat, maka dari itu penulis tertarik menyusun sebuah
makalah mengenai JEPANG.
B.
Rumusan
Masalah
Sesuai
dengan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan beberapa masalah
yaitu :
1. Seperti
apa wilayah jepang itu ?
2. Seperti
apa letak geografis jepang itu ?
3. Bagaimana
perkembangan jepang itu ?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui wilayah jepang
2. Untuk
mengetahui letak geografis jepang
3. Untuk
mengetahui perkembangan jepang
D.
Metode
Pembahasan
Metode yang dipergunakn dalam penulisan makalh ini adalah
metode deskriptip. Penulis terlebih dahulu mengumpulkan buku-buku yang
berkenaan tentang jepang, termasuk wilayah jepang, letak geografis jepang, dan
penulis juga mengambil sebagian referensi dari internet.
BAB II
JEPANG
A.
Wilayah
Jepang
Jepang adalah sebuah Negara kepulawan yang menyerupai bentuk garis
melengkung yang terbentang dari timur laut ke barat dilautan bagian timur benua
asia. Luas wilayahnya kurang lebih 370.000 km2. kurang lebih 1/27 luas daratan
cina atau 1/5 luas Indonesia.
Sampai dengan agustus 1945 jepang menduduki sebagian besar pulau-pulau
yang membentang disepanjang pantai timur asia, dari Kamchatka sampai ke ujung
selatan semenanjung malaya dengan empat buah pulaunya yang besar = * Hokakido,
yang penduduknya sebagian besar adalah suku bangsa ainu yang masih primitif. *
Honsu, merupakan pulau utama diamana terletak 6 kota besar dijepang dan menjadi
pusat pemerintahan, * Shikoku dan Kyushu, merupakan pintu gerbang bagi masuknya
pengaruh dari bangsa-bangsa asia lainnya dan bangsa-bangsa eropa yang pada abad
XVI M telah masuk ke jepang.
1. Hokkaido (北海道Hokkaidō?), dahulu bernama Ezo, adalah nama pulau sekaligus nama prefektur Jepang yang menempati Pulau Hokkaido, Jepang.
Hokkaido adalah prefektur terbesar di Jepang, satu-satunya prefektur di Jepang
yang dibentuk atas kesatuan 14 subprefektur. Dalam bahasa Jepang, dō (道?) berarti prefektur.
Kota
terbesar di Hokkaido adalah Sapporo yang juga berstatus sebagai ibu kota prefektur. Pulau
Hokkaido adalah pulau terbesar kedua di Jepang. Selat Tsugaru
memisahkan Pulau Hokkaido dari Pulau Honshu. Pulau Hokkaido dan Pulau Honshu dihubungkan oleh
terowongan bawah laut Seikan. Suku bangsa asli di Hokkaido adalah suku Ainu.
Banyak nama daerah yang memakai bahasa Ainu,
seperti Sapporo.
2. Wilayah Tōhoku (東北地方Tōhoku-chihō?) adalah salah satu wilayah di Jepang yang
dibagi berdasarkan letak geografis. Tōhoku merupakan Bahasa Jepang
yang berarti "timur laut", dan Wilayah Tohoku terletak di bagian
timur laut dari Pulau Honshu, pulau terbesar di Jepang.
Wilayah ini juga dikenal sebagai Michinoku
(みちのく?).
Wilayah
ini terdiri dari enam prefektur: Akita,
Aomori,
Fukushima, Iwate,
Miyagi
dan Prefektur Yamagata.
3. Wilayah Kanto (関東地方Kantō-chihō)
adalah wilayah geografis di Honshu,
pulau
terbesar di Jepang. Batasnya kira-kira sama dengan hamparan Kanto.
Hamparan Kanto
adalah suatu daerah yang relatif datar di Jepang di mana Tokyo
berada.
Istilah Kanto
umumnya dianggap berarti kepada wilayah di timur (東)perbatasan
Hakone (関所). (Nama Kanto secara
harafiah berarti "Sebelah Timur Perbatasan," merujuk kepada pos-pos
perbatasan yang didirikan pada masa periode
Tokugawa di jalan tol Tokaido yang
menghubungkan Edo dengan Kyoto.
4. Wilayah Chubu (中部地方Chūbu-chihō)
adalah wilayah geografis di Honshu,
pulau
terbesar di Jepang. Batasnya kira-kira sama dengan hamparan
Chubu.
5. Kansai (関西)
adalah istilah yang digunakan untuk menyebut wilayah Jepang
di bagian barat Pulau Honshu
yang terdiri dari 9 prefektur: Fukui,
Mie, Shiga,
Kyoto, Osaka,
Hyogo, Nara,
Wakayama, dan Tokushima.
Walaupun daerah
Kansai hanya menempati 11% dari luas wilayah Jepang, 19,2% dari seluruh
populasi penduduk Jepang ada di daerah Kansai, dan 19,3% PNB Jepang berasal dari
daerah Kansai.
6. Wilayah
Chugoku (中国地方Chūgoku-chihō)
terletak di bagian barat dari Honshu, pulau terbesar di Jepang.
7. Shikoku (四国?, harafiah: "empat provinsi") adalah pulau
terkecil dan yang paling sedikit jumlah penduduknya di antara empat pulau utama
Jepang.
Daerah Shikoku -
yang terdiri dari seluruh pulau Shikoku - meliputi sekitar 18.800 km² dan
terdiri dari empat prefektur:
Ehime, Kagawa,
Kochi, dan Tokushima.
8. Kyūshū (九州,
harfiah: "sembilan provinsi") adalah pulau
terbesar ketiga di Jepang
dan yang paling selatan dan barat dari keempat pulau utama Jepang. Nama kuna
Kyushu adalah Saikaido. Ia
dikenal sebagai tempat lahirnya kaum Jepang.
Populasi: 13,44
juta (1995). Wilayah: 35.640 km².
B.
Letak
Geografis Jepang
Letak
geografis Jepang atau letak astronomis Jepang adalah di pesisir Lautan
Pasifik, tepatnya di sebelah timur benua Asia. Istilah Kepulauan Jepang
merujuk kepada empat pulau besar, dari utara ke selatan, Hokkaido, Honshu,
Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan Ryukyu yang berada di selatan Kyushu.
Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah Jepang terdiri dari pegunungan yang
berhutan-hutan, dan cocok untuk pertanian, industri, serta permukiman.
Jepang berada 36°sebelah utara khatulistiwa
dan 138°sebelah timur meridian utama. Jepang berada di utara timur
laut Cina
dan Taiwan
(dipisahkan oleh Laut Cina Timur), sebelah timur Korea (dipisahkan oleh Laut Jepang),
dan sebelah selatan Rusia Timur Jauh
Daerah yang curam berbahaya untuk dihuni
karena risiko tanah longsor akibat gempa bumi, kondisi tanah yang lunak, dan
hujan lebat. Oleh karena itu, permukiman penduduk terpusat di kawasan pesisir.
Jepang termasuk salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia.
Gempa bumi berkekuatan rendah dan
sesekali letusan gunung berapi sering dialami Jepang karena letaknya di atas
Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tigalempeng tektonik. Gempa bumi yang
merusak sering menyebabkan tsunami. Setiap abadnya, di Jepang terjadi beberapa
kali tsunami. Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Jepang
adalah Gempa bumi Chūetsu 2004 dan Gempa bumi besar Hanshin tahun 1995. Keadaan
geografi menyebabkan Jepang memiliki banyak sumber mata air panas, dan sebagian
besar di antaranya telah dibangun sebagai daerah tujuan wisata.
Jepang berada di kawasan beriklim
sedang dengan pembagian empat musim yang jelas. Walaupun demikian, terdapat
perbedaan iklim yang mencolok antara wilayah bagian utara dan wilayah bagian
selatan. Pada musim dingin, Jepang bagian utara seperti Hokkaido mengalami
musim salju, namun sebaliknya wilayah Jepang bagian selatan beriklim subtropis.
Iklim juga dipengaruhi tiupan angin musim yang bertiup dari benua Asia ke
Lautan Pasifik pada musim dingin, dan sebaliknya pada musim panas.
1.
Iklim Jepang terbagi atas
enam zona iklim:
a.
Hokkaido: Kawasan paling utara beriklim sedang dengan
musim dingin yang panjang dan membekukan, serta musim panas yang sejuk.
Presipitasi tidak besar, namun salju banyak turun ketika musim dingin.
b.
Laut Jepang: Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan
angin dari barat laut membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas,
kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik. Walaupun demikian, suhu
di kawasan ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi akibat fenomena angin
fohn.
c.
Dataran Tinggi Tengah: Wilayah ini beriklim pedalaman
dengan perbedaan suhu rata-rata musim panas-musim dingin yang sangat mencolok.
Perbedaan suhu antara malam hari dan siang hari juga sangat mencolok.
d.
Laut Pedalaman Seto: Barisan pegunungan di wilayah
Chugoku dan Shikoku menghalangi jalur tiupan angin musim, sehingga kawasan ini
sepanjang tahun beriklim sedang.
e.
Samudra Pasifik: Kawasan pesisir bagian timur Jepang
mengalami musim dingin yang sangat dingin, namun tidak banyak turun salju. Sebaliknya,
musim panas menjadi begitu lembap akibat tiupan angin musim dari tenggara.
f.
Kepulauan Ryukyu: Kepulauan di barat daya Jepang
termasuk Kepulauan Ryukyu beriklim subtropis, hangat sewaktu musim dingin dan
suhu yang tinggi sepanjang musim panas. Presipitasi sangat tinggi, terutama
selama musim hujan. Taifun sangat sering terjadi.
Suhu tertinggi yang pernah tercatat
di Jepang adalah 40,9 °C (105,6 °F) pada 16 Agustus 2007.
Musim
hujan dimulai lebih awal di Okinawa, yakni sejak awal Mei. Garis depan musim
hujan bergerak ke utara, namun berakhir di Jepang utara sebelum mencapai
Hokkaido. Di sebagian besar wilayah Honshu, awal musim hujan dimulai
pertengahan Juni dan berlangsung selama enam minggu. Taifun sering terjadi
sepanjang September dan Oktober. Penyebabnya adalah tekanan tropis di garis
khatulistiwa yang bergerak dari barat daya ke timur laut, dan sering membawa
hujan yang sangat lebat.
C.
Perkembangan
Jepang
1. Sejak periode Meiji
(1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme
model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan barat diterapkan di
Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk
belajar.
Ketika membahas
mengenai dinamika perekonomian Jepang, dapat dikatakan bahwa restorasi Meiji
merupakan turning point terpenting, mengingat setelah adanya modernisasi
dari periode Meiji ini, Jepang mengalami fase baru dalam dinamika
perkembangannya.. Sebelum perang pasifik, Jepang meraih keberhasilan cemerlang
dalam tujuan ekonomi serta militernya dan sekaligus menyaingi kekuatan barat
saat itu, hingga akhirnya jepang akrab dengan sebutan sebutan ‘fukoku kyohei’
(‘rich country, strong army’). Pencapaian besar Jepang ini sempat
terusik dengan jatuhnya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945,
namun tidak berhasil sepenuhnya mengeliminasi ambisi-ambisi Jepang setelah
perang, bahkan menurut saya, justru menjadi suatu stimulus tersendiri untuk
menjadikan Jepang lebih berusaha keras lagi memperbaiki keadaan saat itu.
Fase baru dalam perekonomian
Jepang adalah ketika tahun 1960an Perdana Menteri Ikeda Hayato mulai dengan
aktif mengimplementasikan kebijakan income doubling.
Kebijakan ini dapat
dikatakan sebagai rencana dual-fungsi dimana secara bersamaan mengusahakan
pertumbuhan ekonomi dalam bentuk peningkatan GDP serta standar biaya hidup, dan
kemajuan untuk menunjukan eksistensi diri dalam persaingan ekonomi
internasional. Sayangnya, dalam strategi perekonomian kali ini Jepang terlihat
kurang teliti untuk mempertimbangkan kondisi fluktuatif dunia yang akhirnya
menyebabkan Jepang mengalami kebangkrutan saat itu.
2. Dalam perpolitikannya,
zaman Meiji kembali menjadi turning point tersendiri. Adanya restorasi
Meiji menjadi akhir dari bentuk negara yang terisolasi, terbelakang dan
tradisional, serta kecenderungan feodalisme, menjadi negara maju yang
kompetitif dengan negara-negara lain. Adanya masa ‘pencerahan’ Jepang ini
membuat banyak pihak dalam internal bangsa optimis akan kemajuan Jepang.
“Sementara itu dalam dunia politik tampil kaum hipernasionalis di Jepang, yaitu
sebagian besar perwira angkatan darat ayng ambisius menaklukkan dunia.” (Syafie
& Azikin, 2008:39). Menurut saya, bentuk persepsi ini akhirnya melahirkan
kepercayaan diri yang tinggi, untuk Jepang perlu untuk melakukan ekspansi keluar.
Dalam pemerintahannya, Kaisar merupakan posisi terhormat yang begitu disanjung
oleh masyarakat Jepang. Perdana menteri adalah sebagai kepala kabinet sekaligus
pemimpin partai mayoritas di parlemen. Terdapat pula Majelis Rendah (Shugiin)
dan Majelis Tinggi (Sangiin) yang terdapat dalam Kokkai (Diet).
Sedangkan kekuasaan yudikatif diserahkaan kepada Mahkamah Agung .” (Syafie
& Azikin, 2008:40).
Hal-hal yang
mempengaruhi dinamika perpolitikan internal Jepang adalah perubahan konstitusi
yang acap kali terjadi pada awal modernisasi Jepang. Selain itu, adanya masalah
internal seperti sering terjadinya bencana alam juga mempengaruhi kestabilan
perpolitikan secara umum. Selain itu, menurut Hook, orientasi tujuan Jepang
terhadap dunia internasional mempengaruhi perpolitikan internal.
3. Hubungan Jepang dengan
negara lain, memang banyak dalam bidang ekonomi. Mengingat jumlah ekspor yang
tinggi, serta menjadi salah satu penyedia sumberdaya kelautan terbesar di
dunia. Namun dalam disisi lain, banyak dimensi yang dimuat dalam hubungan
Jepang dengan negara lain. Hook menilai bahwa sorotan utama yang patut
dipelajari adalah perihal hubungan Jepang dengan Amerika Serikat, dimana
terdapat persaingan ketat yang terbungkus rapi melalui kerja sama yang ada.
Dalam tulisannya Hook
mengakui kehebatan Jepang untuk tidak begitu saja tergilas dengan tekanan dari
Amerika terutama dalam ekonomi dan militer. Selain itu, hubungan Jepang dengan
Asia Tenggara juga adalah hal penting tersendiri, terlebih dengan adanya ASEAN
+ 3 dimana Jepang menjadi salah satu negara dalam bentuk hubungan ini. Di
kawasan Asia Tenggara, Jepang terlihat menggunakan Asia Tenggara sebagai
perluasan pengaruh untuk mendapat power yang lebih lagi, baik untuk menyaingi
China maupun Amerika. "Jepang tetap berkomitmen terhadap pembangunan Asia
Tenggara. Sebab disadari bahwa kemajuan negara-negara ASEAN akan membawa imbas
positif bagi Jepang"
4. Jepang
Muncul Sebagai Negara Imperialis
seperti
telah disebutkan sebelumnya bahwa sebagai akibat restorasi dalam segala bidang
telah mengangkat bangsa dan Negara jepang ke puncak keunggulannya dan mengakui
bahwa jwpang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern yang
kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat.
a. Adapun
faktor-faktor yang mendorong munculnya jepang sebagai Negara imperialis ialah :
-
Adanya perkembangan jepang dalam segala bidang
mengakibatkan berlipat gandanya pertambahan penduduk. Pada 1872 penduduk jepang
berjumlah 35 juta jiwa, 1894 M bertambah menjadi 41 juta jiwa, selanjutnya pada
1920 M telah mencapai 35 juta jiwa.
- Adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh daerah pasaran dan bahan mentah, demi kelangsungan proses industrialisasi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Setelah
penulis menyelesaikan bab demi bab, maka sampailah penulis pada beberapa
kesimpulan di bawah ini :
-
Jepang adalah sebuah Negara kepulawan yang
menyerupai bentuk garis melengkung yang terbentang dari timur laut ke barat
dilautan bagian timur benua asia. Luas wilayahnya kurang lebih 370.000 km2.
kurang lebih 1/27 luas daratan cina atau 1/5 luas Indonesia.
-
Letak geografis Jepang atau
letak astronomis Jepang adalah di pesisir Lautan Pasifik, tepatnya di sebelah
timur benua Asia. Istilah Kepulauan Jepang merujuk kepada empat pulau
besar, dari utara ke selatan, Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan
Ryukyu yang berada di selatan Kyushu. Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah
Jepang terdiri dari pegunungan yang berhutan-hutan, dan cocok untuk
pertanian, industri, serta permukiman.
-
Perkembangan Jepang
-
Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut
ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika
Serikat. Sistem pendidikan barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang
dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar.
-
Dalam perpolitikannya, zaman Meiji kembali menjadi turning
point tersendiri. Adanya restorasi Meiji menjadi akhir dari bentuk negara
yang terisolasi, terbelakang dan tradisional, serta kecenderungan feodalisme,
menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara-negara lain
-
Hubungan Jepang dengan negara lain, memang banyak
dalam bidang ekonomi. Mengingat jumlah ekspor yang tinggi, serta menjadi salah
satu penyedia sumberdaya kelautan terbesar di dunia. Namun dalam disisi lain,
banyak dimensi yang dimuat dalam hubungan Jepang dengan negara lain.
-
Jepang Muncul Sebagai Negara Imperialis
seperti telah
disebutkan sebelumnya bahwa sebagai akibat restorasi dalam segala bidang telah
mengangkat bangsa dan Negara jepang ke puncak keunggulannya dan mengakui bahwa
jwpang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern yang kedudukannya
sejajar dengan Negara-negara besar di barat.
1.
Hook, G. et all. 2005. Japan’s international
relations: politics, economics, and security. Oxon: Routledge.
- Syafie, Inu Kencana & Azikin, Andi. 2008.
Perbandingan Politik. Bandung: Refika Aditama
- http://www.himahiunhas.co.cc/?p=414
- http://www.jimin.jp/jimin/english/history/chap4.html
- http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/04/09/82532/Jepang-Tetap-Komitmen-Pada-pembangunan-Asia-Tenggara.
6.
http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang