menu melayang

Sep 3, 2021

Makalah Sejarah Negara Jepang

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Jepang adalah sebuah  Negara kepulauan yang menyerupai bentuk garis melengkung yang terbentang dari timur laut ke barat dilautan bagian timur benua asia. Luas wilayahnya kurang lebih 370.000 km2. kurang lebih 1/27 luas daratan cina atau 1/5 luas Indonesia.

Sampai dengan agustus 1945 jepang menduduki sebagian besar pulau-pulau yang membentang disepanjang pantai timur asia, dari Kamchatka sampai ke ujung selatan semenanjung malaya dengan empat buah pulaunya yang besar = * Hokakido, yang penduduknya sebagian besar adalah suku bangsa ainu yang masih primitif. * Honsu, merupakan pulau utama diamana terletak 6 kota besar dijepang dan menjadi pusat pemerintahan, * Shikoku dan Kyushu, merupakan pintu gerbang bagi masuknya pengaruh dari bangsa-bangsa asia lainnya dan bangsa-bangsa eropa yang pada abad XVI M telah masuk ke jepang.

-          Perkembangan Jepang

Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat.

Dalam perpolitikannya, zaman Meiji kembali menjadi turning point tersendiri. Adanya restorasi Meiji menjadi akhir dari bentuk negara yang terisolasi, terbelakang dan tradisional, serta kecenderungan feodalisme, menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara-negara lain.

Hubungan Jepang dengan negara lain, memang banyak dalam bidang ekonomi. Mengingat jumlah ekspor yang tinggi, serta menjadi salah satu penyedia sumberdaya kelautan terbesar di dunia. Karena melihat kemajuan jepang yang begitu melesat, maka dari itu penulis tertarik menyusun sebuah makalah mengenai JEPANG.

B.     Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan beberapa masalah yaitu :

1.      Seperti apa wilayah jepang itu ?

2.      Seperti apa letak geografis jepang itu ?

3.      Bagaimana perkembangan jepang itu ?

C.    Tujuan Penulisan

1.      Untuk mengetahui wilayah jepang

2.      Untuk mengetahui letak geografis jepang

3.      Untuk mengetahui perkembangan jepang

D.    Metode Pembahasan

Metode yang dipergunakn dalam penulisan makalh ini adalah metode deskriptip. Penulis terlebih dahulu mengumpulkan buku-buku yang berkenaan tentang jepang, termasuk wilayah jepang, letak geografis jepang, dan penulis juga mengambil sebagian referensi dari internet.  


BAB II

JEPANG

A.    Wilayah Jepang

Jepang adalah sebuah Negara kepulawan yang menyerupai bentuk garis melengkung yang terbentang dari timur laut ke barat dilautan bagian timur benua asia. Luas wilayahnya kurang lebih 370.000 km2. kurang lebih 1/27 luas daratan cina atau 1/5 luas Indonesia.

Sampai dengan agustus 1945 jepang menduduki sebagian besar pulau-pulau yang membentang disepanjang pantai timur asia, dari Kamchatka sampai ke ujung selatan semenanjung malaya dengan empat buah pulaunya yang besar = * Hokakido, yang penduduknya sebagian besar adalah suku bangsa ainu yang masih primitif. * Honsu, merupakan pulau utama diamana terletak 6 kota besar dijepang dan menjadi pusat pemerintahan, * Shikoku dan Kyushu, merupakan pintu gerbang bagi masuknya pengaruh dari bangsa-bangsa asia lainnya dan bangsa-bangsa eropa yang pada abad XVI M telah masuk ke jepang.

1.      Hokkaido (北海道Hokkaidō?), dahulu bernama Ezo, adalah nama pulau sekaligus nama prefektur Jepang yang menempati Pulau Hokkaido, Jepang. Hokkaido adalah prefektur terbesar di Jepang, satu-satunya prefektur di Jepang yang dibentuk atas kesatuan 14 subprefektur. Dalam bahasa Jepang, (?) berarti prefektur.

Kota terbesar di Hokkaido adalah Sapporo yang juga berstatus sebagai ibu kota prefektur. Pulau Hokkaido adalah pulau terbesar kedua di Jepang. Selat Tsugaru memisahkan Pulau Hokkaido dari Pulau Honshu. Pulau Hokkaido dan Pulau Honshu dihubungkan oleh terowongan bawah laut Seikan. Suku bangsa asli di Hokkaido adalah suku Ainu. Banyak nama daerah yang memakai bahasa Ainu, seperti Sapporo.

2.      Wilayah Tōhoku (東北地方Tōhoku-chihō?) adalah salah satu wilayah di Jepang yang dibagi berdasarkan letak geografis. Tōhoku merupakan Bahasa Jepang yang berarti "timur laut", dan Wilayah Tohoku terletak di bagian timur laut dari Pulau Honshu, pulau terbesar di Jepang. Wilayah ini juga dikenal sebagai Michinoku (みちのく?).

Wilayah ini terdiri dari enam prefektur: Akita, Aomori, Fukushima, Iwate, Miyagi dan Prefektur Yamagata.

3.      Wilayah Kanto (関東地方Kantō-chihō) adalah wilayah geografis di Honshu, pulau terbesar di Jepang. Batasnya kira-kira sama dengan hamparan Kanto.

Hamparan Kanto adalah suatu daerah yang relatif datar di Jepang di mana Tokyo berada.

Istilah Kanto umumnya dianggap berarti kepada wilayah di timur ()perbatasan Hakone (関所). (Nama Kanto secara harafiah berarti "Sebelah Timur Perbatasan," merujuk kepada pos-pos perbatasan yang didirikan pada masa periode Tokugawa di jalan tol Tokaido yang menghubungkan Edo dengan Kyoto.

4.      Wilayah Chubu (中部地方Chūbu-chihō) adalah wilayah geografis di Honshu, pulau terbesar di Jepang. Batasnya kira-kira sama dengan hamparan Chubu.

5.      Kansai (関西) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut wilayah Jepang di bagian barat Pulau Honshu yang terdiri dari 9 prefektur: Fukui, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Wakayama, dan Tokushima.

Walaupun daerah Kansai hanya menempati 11% dari luas wilayah Jepang, 19,2% dari seluruh populasi penduduk Jepang ada di daerah Kansai, dan 19,3% PNB Jepang berasal dari daerah Kansai.

6.      Wilayah Chugoku (中国地方Chūgoku-chihō) terletak di bagian barat dari Honshu, pulau terbesar di Jepang.

7.      Shikoku (四国?, harafiah: "empat provinsi") adalah pulau terkecil dan yang paling sedikit jumlah penduduknya di antara empat pulau utama Jepang.

Daerah Shikoku - yang terdiri dari seluruh pulau Shikoku - meliputi sekitar 18.800 km² dan terdiri dari empat prefektur: Ehime, Kagawa, Kochi, dan Tokushima.

8.      Kyūshū (九州, harfiah: "sembilan provinsi") adalah pulau terbesar ketiga di Jepang dan yang paling selatan dan barat dari keempat pulau utama Jepang. Nama kuna Kyushu adalah Saikaido. Ia dikenal sebagai tempat lahirnya kaum Jepang.

Populasi: 13,44 juta (1995). Wilayah: 35.640 km².

 

B.     Letak Geografis Jepang

Letak geografis Jepang atau letak astronomis Jepang adalah di pesisir Lautan Pasifik, tepatnya di sebelah timur benua Asia. Istilah Kepulauan Jepang merujuk kepada empat pulau besar, dari utara ke selatan, Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan Ryukyu yang berada di selatan Kyushu. Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah Jepang terdiri dari pegunungan yang berhutan-hutan, dan cocok untuk pertanian, industri, serta permukiman.

Jepang berada 36°sebelah utara khatulistiwa dan 138°sebelah timur meridian utama. Jepang berada di utara timur laut Cina dan Taiwan (dipisahkan oleh Laut Cina Timur), sebelah timur Korea (dipisahkan oleh Laut Jepang), dan sebelah selatan Rusia Timur Jauh

 Daerah yang curam berbahaya untuk dihuni karena risiko tanah longsor akibat gempa bumi, kondisi tanah yang lunak, dan hujan lebat. Oleh karena itu, permukiman penduduk terpusat di kawasan pesisir. Jepang termasuk salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia.

Gempa bumi berkekuatan rendah dan sesekali letusan gunung berapi sering dialami Jepang karena letaknya di atas Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tigalempeng tektonik. Gempa bumi yang merusak sering menyebabkan tsunami. Setiap abadnya, di Jepang terjadi beberapa kali tsunami. Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Jepang adalah Gempa bumi Chūetsu 2004 dan Gempa bumi besar Hanshin tahun 1995. Keadaan geografi menyebabkan Jepang memiliki banyak sumber mata air panas, dan sebagian besar di antaranya telah dibangun sebagai daerah tujuan wisata.

Jepang berada di kawasan beriklim sedang dengan pembagian empat musim yang jelas. Walaupun demikian, terdapat perbedaan iklim yang mencolok antara wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan. Pada musim dingin, Jepang bagian utara seperti Hokkaido mengalami musim salju, namun sebaliknya wilayah Jepang bagian selatan beriklim subtropis. Iklim juga dipengaruhi tiupan angin musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim dingin, dan sebaliknya pada musim panas.

1.      Iklim Jepang terbagi atas enam zona iklim:

a.       Hokkaido: Kawasan paling utara beriklim sedang dengan musim dingin yang panjang dan membekukan, serta musim panas yang sejuk. Presipitasi tidak besar, namun salju banyak turun ketika musim dingin.

b.      Laut Jepang: Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan angin dari barat laut membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik. Walaupun demikian, suhu di kawasan ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi akibat fenomena angin fohn.

c.       Dataran Tinggi Tengah: Wilayah ini beriklim pedalaman dengan perbedaan suhu rata-rata musim panas-musim dingin yang sangat mencolok. Perbedaan suhu antara malam hari dan siang hari juga sangat mencolok.

d.      Laut Pedalaman Seto: Barisan pegunungan di wilayah Chugoku dan Shikoku menghalangi jalur tiupan angin musim, sehingga kawasan ini sepanjang tahun beriklim sedang.

e.       Samudra Pasifik: Kawasan pesisir bagian timur Jepang mengalami musim dingin yang sangat dingin, namun tidak banyak turun salju. Sebaliknya, musim panas menjadi begitu lembap akibat tiupan angin musim dari tenggara.

f.        Kepulauan Ryukyu: Kepulauan di barat daya Jepang termasuk Kepulauan Ryukyu beriklim subtropis, hangat sewaktu musim dingin dan suhu yang tinggi sepanjang musim panas. Presipitasi sangat tinggi, terutama selama musim hujan. Taifun sangat sering terjadi.

Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Jepang adalah 40,9 °C (105,6 °F) pada 16 Agustus 2007.

Musim hujan dimulai lebih awal di Okinawa, yakni sejak awal Mei. Garis depan musim hujan bergerak ke utara, namun berakhir di Jepang utara sebelum mencapai Hokkaido. Di sebagian besar wilayah Honshu, awal musim hujan dimulai pertengahan Juni dan berlangsung selama enam minggu. Taifun sering terjadi sepanjang September dan Oktober. Penyebabnya adalah tekanan tropis di garis khatulistiwa yang bergerak dari barat daya ke timur laut, dan sering membawa hujan yang sangat lebat.

C.    Perkembangan Jepang

1.      Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar.

Ketika membahas mengenai dinamika perekonomian Jepang, dapat dikatakan bahwa restorasi Meiji merupakan turning point terpenting, mengingat setelah adanya modernisasi dari periode Meiji ini, Jepang mengalami fase baru dalam dinamika perkembangannya.. Sebelum perang pasifik, Jepang meraih keberhasilan cemerlang dalam tujuan ekonomi serta militernya dan sekaligus menyaingi kekuatan barat saat itu, hingga akhirnya jepang akrab dengan sebutan sebutan ‘fukoku kyohei’ (‘rich country, strong army’). Pencapaian besar Jepang ini sempat terusik dengan jatuhnya bom atom di Nagasaki dan Hiroshima pada tahun 1945, namun tidak berhasil sepenuhnya mengeliminasi ambisi-ambisi Jepang setelah perang, bahkan menurut saya, justru menjadi suatu stimulus tersendiri untuk menjadikan Jepang lebih berusaha keras lagi memperbaiki keadaan saat itu.

Fase baru dalam perekonomian Jepang adalah ketika tahun 1960an Perdana Menteri Ikeda Hayato mulai dengan aktif mengimplementasikan kebijakan income doubling.

Kebijakan ini dapat dikatakan sebagai rencana dual-fungsi dimana secara bersamaan mengusahakan pertumbuhan ekonomi dalam bentuk peningkatan GDP serta standar biaya hidup, dan kemajuan untuk menunjukan eksistensi diri dalam persaingan ekonomi internasional. Sayangnya, dalam strategi perekonomian kali ini Jepang terlihat kurang teliti untuk mempertimbangkan kondisi fluktuatif dunia yang akhirnya menyebabkan Jepang mengalami kebangkrutan saat itu.

2.      Dalam perpolitikannya, zaman Meiji kembali menjadi turning point tersendiri. Adanya restorasi Meiji menjadi akhir dari bentuk negara yang terisolasi, terbelakang dan tradisional, serta kecenderungan feodalisme, menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara-negara lain. Adanya masa ‘pencerahan’ Jepang ini membuat banyak pihak dalam internal bangsa optimis akan kemajuan Jepang. “Sementara itu dalam dunia politik tampil kaum hipernasionalis di Jepang, yaitu sebagian besar perwira angkatan darat ayng ambisius menaklukkan dunia.” (Syafie & Azikin, 2008:39). Menurut saya, bentuk persepsi ini akhirnya melahirkan kepercayaan diri yang tinggi, untuk Jepang perlu untuk melakukan ekspansi keluar. Dalam pemerintahannya, Kaisar merupakan posisi terhormat yang begitu disanjung oleh masyarakat Jepang. Perdana menteri adalah sebagai kepala kabinet sekaligus pemimpin partai mayoritas di parlemen. Terdapat pula Majelis Rendah (Shugiin) dan Majelis Tinggi (Sangiin) yang terdapat dalam Kokkai (Diet). Sedangkan kekuasaan yudikatif diserahkaan kepada Mahkamah Agung .” (Syafie & Azikin, 2008:40).

Hal-hal yang mempengaruhi dinamika perpolitikan internal Jepang adalah perubahan konstitusi yang acap kali terjadi pada awal modernisasi Jepang. Selain itu, adanya masalah internal seperti sering terjadinya bencana alam juga mempengaruhi kestabilan perpolitikan secara umum. Selain itu, menurut Hook, orientasi tujuan Jepang terhadap dunia internasional mempengaruhi perpolitikan internal.

3.      Hubungan Jepang dengan negara lain, memang banyak dalam bidang ekonomi. Mengingat jumlah ekspor yang tinggi, serta menjadi salah satu penyedia sumberdaya kelautan terbesar di dunia. Namun dalam disisi lain, banyak dimensi yang dimuat dalam hubungan Jepang dengan negara lain. Hook menilai bahwa sorotan utama yang patut dipelajari adalah perihal hubungan Jepang dengan Amerika Serikat, dimana terdapat persaingan ketat yang terbungkus rapi melalui kerja sama yang ada.

Dalam tulisannya Hook mengakui kehebatan Jepang untuk tidak begitu saja tergilas dengan tekanan dari Amerika terutama dalam ekonomi dan militer. Selain itu, hubungan Jepang dengan Asia Tenggara juga adalah hal penting tersendiri, terlebih dengan adanya ASEAN + 3 dimana Jepang menjadi salah satu negara dalam bentuk hubungan ini. Di kawasan Asia Tenggara, Jepang terlihat menggunakan Asia Tenggara sebagai perluasan pengaruh untuk mendapat power yang lebih lagi, baik untuk menyaingi China maupun Amerika. "Jepang tetap berkomitmen terhadap pembangunan Asia Tenggara. Sebab disadari bahwa kemajuan negara-negara ASEAN akan membawa imbas positif bagi Jepang"

4.      Jepang Muncul Sebagai Negara Imperialis

seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sebagai akibat restorasi dalam segala bidang telah mengangkat bangsa dan Negara jepang ke puncak keunggulannya dan mengakui bahwa jwpang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern yang kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat.

a.       Adapun faktor-faktor yang mendorong munculnya jepang sebagai Negara imperialis ialah :

-          Adanya perkembangan jepang dalam segala bidang mengakibatkan berlipat gandanya pertambahan penduduk. Pada 1872 penduduk jepang berjumlah 35 juta jiwa, 1894 M bertambah menjadi 41 juta jiwa, selanjutnya pada 1920 M telah mencapai 35 juta jiwa.

-          Adanya perkembangan industri yang begitu pesat, butuh daerah pasaran dan bahan mentah, demi kelangsungan proses industrialisasi.

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Setelah penulis menyelesaikan bab demi bab, maka sampailah penulis pada beberapa kesimpulan di bawah ini :

-          Jepang adalah sebuah Negara kepulawan yang menyerupai bentuk garis melengkung yang terbentang dari timur laut ke barat dilautan bagian timur benua asia. Luas wilayahnya kurang lebih 370.000 km2. kurang lebih 1/27 luas daratan cina atau 1/5 luas Indonesia.

-          Letak geografis Jepang atau letak astronomis Jepang adalah di pesisir Lautan Pasifik, tepatnya di sebelah timur benua Asia. Istilah Kepulauan Jepang merujuk kepada empat pulau besar, dari utara ke selatan, Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan Ryukyu yang berada di selatan Kyushu. Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah Jepang terdiri dari pegunungan yang berhutan-hutan, dan cocok untuk pertanian, industri, serta permukiman.

-          Perkembangan Jepang

-          Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar.

-          Dalam perpolitikannya, zaman Meiji kembali menjadi turning point tersendiri. Adanya restorasi Meiji menjadi akhir dari bentuk negara yang terisolasi, terbelakang dan tradisional, serta kecenderungan feodalisme, menjadi negara maju yang kompetitif dengan negara-negara lain

-          Hubungan Jepang dengan negara lain, memang banyak dalam bidang ekonomi. Mengingat jumlah ekspor yang tinggi, serta menjadi salah satu penyedia sumberdaya kelautan terbesar di dunia. Namun dalam disisi lain, banyak dimensi yang dimuat dalam hubungan Jepang dengan negara lain.

-          Jepang Muncul Sebagai Negara Imperialis

seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa sebagai akibat restorasi dalam segala bidang telah mengangkat bangsa dan Negara jepang ke puncak keunggulannya dan mengakui bahwa jwpang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern yang kedudukannya sejajar dengan Negara-negara besar di barat.

 

 DAFTAR PUSTAKA 

1.      Hook, G. et all. 2005. Japan’s international relations: politics, economics, and security. Oxon: Routledge.

  1. Syafie, Inu Kencana & Azikin, Andi. 2008. Perbandingan Politik. Bandung: Refika Aditama
  2.  http://www.himahiunhas.co.cc/?p=414
  3. http://www.jimin.jp/jimin/english/history/chap4.html
  4. http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2011/04/09/82532/Jepang-Tetap-Komitmen-Pada-pembangunan-Asia-Tenggara.

6.      http://id.wikipedia.org/wiki/Jepang

 

 

 


Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Back to Top

Cari Artikel