
Oleh : Dah Sang Pena
Musim hujan tiba dan mengguyur
setiap sudut-sudut kota, yang menyebabkan beberapa daerah sekitar Jawa Barat
diserang banjir, misalnya di wilayah Garut dan Bandung Kota diantaranya daerah
Pagarsih dan Pasteur yang baru-baru ini terkena musibah. Kalau berbicara
masalah daerah atau kota yang terkena banjir itu sudah biasa, tapi sungguh
ironisnya adalah ketika hujan turun untuk saat-saat ini yang diterjang banjir adalah
para mahasiswa, tiada lain yaitu banjir kemalasan dari berbagai aspek khususnya
dalam mengikuti perkuliahan. Tidak menutup kemungkinan bahwa guyuran hujan yang
terjadi pada saat ini dijadikan sebuah alasan untuk bermalas-malasan berangkat
ke kampus.
Akibatnya beberapa kegiatan yang
seharusnya dilakukan oleh mahasiswa ditangguhkan karena melihat kondisi alam
yang kurang mendukung bagi para mahasiswa terutama yang lokasi kos-kosannya lumayan
agak jauh dari kampus.
Melihat dari berbagai dampak hujan
yang terus mengguyur sekitar sudut-sudut kota dan desa yang menimbulkan banjir
dan penomena-penomena alam lainnya, seharusnya menjadi salah satu nilai positif
bagi para mahasiswa yaitu salah satunya dengan melakukan kerja bakti, dan
kegiatan-kegiatan sosial lainnya yang dapat membantu mahasiswa dalam memberikan
kontribusi positif bagi masyarakat.
Melihat peranan mahasiswa dalam
ranah gerakan sosial untuk saat-saat ini semakin melemah karena terlalu fokus
terhadap kepentingan-kepentingan pribadi mahasiswa itu sendiri. Kondisi alam
yang terus diguyur hujan, tidak menutup kemungkinan bencana alam akan terjadi lagi
diberbagai sudut kota dan desa. Hal tersebut menunjukan bahwa menjadi suatu
keharusan bagi para mahasiswa untuk ikut serta berperan aktif dalam membantu
kegiatan-kegiatan aksi sosial di masyarakat.
Memang pada awalnya tugas seorang
mahasiswa itu untuk belajar yang benar di kampus, supaya nanti setelah beres
kuliah mendapatkan pekerjaan yang layak untuk bisa membahagiakan kedua orang
tuanya, kalau semua mahasiswa berfikirnya kearah sana, bagaimana akan
terciptanya generasi-generasi yang unggul dan memiliki sifat kepedulian serta
gotong royong, kalau tidak dibiasakan dari mulai dunia kampus, sedangkan nanti
setelah terjun ke masyarakat, seorang sarjana yang telah lulus dari universitas
tertentu harus bisa mengayomi masyarakat sebagai insan yang berpendidikan.
Tapi melihat kondisi mahasiswa saat
ini memang sulit untuk benar-benar mengabdi kepada daerah tempat kelahirannya
masing-masing, mungkin karena terbenturnya tekanan respon dari masyarakat atau
dari pihak keluarganya, bahwa seorang mahasiswa dikuliahkan jauh-jauh itu
supaya sukses dan mendapat pekerjaan yang layak. Maka dari itu, pemikiran
seperti ini seharusnya tidak ditelan matang-matang oleh mahasiswa, karena
seorang mahasiswa itu ada di fase pertengahana antara pemerintah dan
masyarakat, mahasiswa merupakan suatu jembatan penghubung antara pemerintah dan
masyarakat.
Disamping itu, harus adanya
kerjasama yang erat anatara pihak pemerintah sebagai regulator dan pihak
mahasiswa sebagai kreator dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul
dan mempunyai jiwa kepemimpinan serta kepedulian terhadap lingkungan sekitar.
Bukan lagi masalah pencitraan
terhadap lembaga atau ormas tertentu, tapi harus benar-benar terpanggil dari
lubuk hati yang paling dalam, merasa bahwa seorang mahasiswa sangat dibutuhkan
oleh masyarakat. Pantas saja untuk saat ini mahasiswa dipandang sebelah mata
oleh masyarakat, karena kegiatan mahasiswa hanya bersifat untuk mencari sensasi
dan ketenaran belaka, tanpa adanya bukti rill bagi masyarakat.
Sebagai makhluk sosial, cobalah
mahasiswa sering-sering mengikuti kegiatan sosial yang berorientasi pada
masyarakat, membantu lingkungan sekitar yang membutuhkan bantuan dari para mahasiswa.
Totalitas perjuangan mahasiswa bukan
lagi hanya dalam lembaran sejarah yang tertulis dalam kertas, tetapi harus
digugah kembali, dihidupkan kembali dengan gerakan-gerakan mahasiswa yang luar
biasa sebagai investasi pengalaman hidup bermasyarakat.
Guyuran hujan yang terus menerjang
sudut-sudut kota dan desa bukanlah suatu alasan bagi para mahasiswa untuk
lemah, untuk diam tak melakukan apa-apa, tapi guyuran hujan yang terus
menerjang sudut-sudut kota dan desa bisa dijadikan sebagai jalan bagi para
mahasiswa untuk ikut serta berpartisipasi dan berinteraksi dengan masyarakat
secara langsung.
Untuk saat ini kebanyakan mahasiswa
sering mementingkan kegiatan-kegiatan yang bersifat hiburan, yang dapat
memenuhi kepuasan tersendiri tanpa ada nilai sosialnya bagi masyarakat. Memang
hal tersebut tidak ada yang melarang, tapi mahasiswa juga harus bisa mengadakan
kegiatan-kegiatan yang bersifat sosial, kegiatan-kegiatan yang dapat memberikan
nilai yang baik bagi masyarakat, supaya masyarakat tidak memandang sebelah mata
kualitas seorang mahasiswa pada masa sekarang ini, bukan juga untuk popularitas
belaka, tapi merupakan suatu bentuk kepedulian yang terpanggil dari hati bahwa,
mahasiswa ada untuk belajar bermasyarakat dengan baik dan berpendidikan.
Citra yang baik dari mahasiswa harus
terlihat jangan hanya bisa bermain dikandang saja, tapi harus berani keluar,
berani terjun kelapangan, berani berbaur dengan lingkungan sekitar tanpa ada
rasa malu untuk muncul dimasyarakat karena takut tidak bisa, tapi seorang
mahasiswa harus lebih berani malah harus lebih unggul dari yang lainnya, guna
mengharumkan totalitas perjuangan mahasiswa bukan hanya sekedar nama, tapi aksi
nyata untuk Indonesia.