menu melayang

Mar 15, 2019

JALAN-JALAN KE DAGO PAKAR CERITANYA


Ada beberapa muridku yang sedang berkumpul di halaman sekolah, setelah aku mendekatinya ternyata mereka sedang merencanakan untuk jalan-jalan, dan aku diajak untuk ikut nemenin mereka karena kekurangan motor satu, akupun siap ikut karena gak ada kegiatan kalau dirumah jenuh, ditambah temen saya yang dirumah sedang pergi kerja di Kejaksaan, jadi aku mending ikut aja.

Kami berangkat lima motor, aku sendiri memakai motor kenangan, motor perjuangan yaitu motor Yamaha Byson, aku membawa motor tidak seperti biasanya kecepatan motorku hanya 30-50 km/jam, biasanya aku menggunakan motor dengan kecepatan maksimal, tapi khawatir juga sih ketika ingat kenanganku dulu yang jungkir balik di jembatan Cimindi yang motornya sudah aku jual, ditambah sekarang pemikiranku bukanlah untuk gaya-gayaan tapi untuk kebutuhan.

Kebetulan hari ini adalah hari jum’at, bagiku selaku kaum Adam wajib untuk melaksanakan Shalat jum’at di masjid, kamipun berhenti di masjid Mandala kota Bandung, sementara yang lain menunggu aku jum’atan, setelah beres sholat jum’at kamipun segera berangkat menuju Dago Pakar, namun apa yang terjadi ternyata gitu deh, akhirnya kami memutuskan untuk keliling Kota Bandung.

Panas teriknya matahari begitu menyengat ketika roda duaku terus berputar di jalan aspal, sambil menikmati luka-likunya jalan, ibarat jalan hidupku yang penuh dengan luka-liku, tapi kebanyakan lukanya haha, tapi aku sangat besyukur karena bekas luka itu terus membekas dalam coretan-coretan kecilku, yang mungkin anak cucuku akan membacanya nanti dan bisa bel;ajar darinya.

Setelah Lelah kami kelilingi Kota Bandung, kami memutuskan untuk kembali pulang, pulang dengan keraguan, pulang dengan membawa cerita Kota Bandung, akhirnya kami sampai ke tempat dimana tadi kami mulai berangkat, begitulah ceritanya bahwa kami telah jalan-jalan ke Dago Pakar.

Bandung, 15 Maret 2019

Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Back to Top

Cari Artikel