menu melayang

Oct 22, 2025

INDONESIA DIAMBANG PECAH MENJADI NEGARA (PANCASILA-KOMUNISME-LIBERAL)

 


Indonesia merupakan negara yang sudah merdeka sejak lama, tapi mengapa masyarakatnya masih banyak yang tidak sejahtera bahkan SDM nya rendah mudah dibodohi, apakah mungkin pengaruh negara adidaya sulit dibendung ? Dimanakah pejabat pemerintah ? Apakah masih hidup atau sudah mati ?

Berdasarkan Statistik Indonesia (BPS) 2025 volume 53 mendata,  jumlah penduduk Indonesia sekitar 284.438.800 jiwa. Dengan mayoritas terbanyak 249,82 juta penduduk Muslim. Populasi keturunan Tionghoa di Indonesia mencapai sekitar 11,2 juta jiwa, hampir semua keturunan tionghoa yang ada di Indonesia hidupnya sejahtera bahkan menjadi bos besar, sementara penduduk pribumi jadi babu di tanah sendiri bahkan mudah diadudombakan sesama muslim, dengan hanya menggoreng isu wahabi, tahlilan, muludan dan radikalisme dll.

Begitu mudahnya sang asing menguasai tanah kelahiran kita, sementara penduduk pribumi asli mendapatkan banyak kesulitan dan bahkan ingin mendirikan usahapun dipersulit, mirisnya fakta kondisi negara pelimpahan pemerintahan sebelumnya yang gagal mengelola pemerintahan. SDM yang rendah sehingga mudah untuk digerakkan dengan diiming-imingi janji palsu yang membuat rakyat percaya, sehingga ini akan menjadi bom waktu untuk kehancuran negara Indonesia.

Arogansi aparat yang membuat lemahnya kritikan dan masukan sehingga ide dan gagasan dari masyarakat dibungkam hanya untuk menyenangkan hati pesanan sang asing, sementara hati masyarakat dibuat sakit hati. Hal demikian tentunya membuat pemerintahan menjadi kaku dan tidak bisa menikmati kemerdekaan seutuhnya.

"Indonesia bagaikan taring mencabik-cabik tanah yang kering daratan dikuasai sang asing menjadikan tuan rumah makin terasing"

Harga diri bangsa Indonesia hancur akibat ulah para pejabat yang rakus akan kekuasaan dan mengesampingkan kepentingan rakyat jelata, dan mementingkan isi perutnya sendiri. Pejabat yang bodoh tidak bisa mengelola dan menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan dengan baik sehingga kesejahteraan masyarakat menjadi mati. Indonesia merupakan negara yang kaya apabila dikelola dengan baik maka akan terciptanya rakyat sejahtera, tapi sayang para birokrasi yang duduk dibangku pemerintahannya sangat miskin, miskin dengan pengetahuan dan tidak sadar akan hal itu.

Pejabat pemerintah harus malu dan mengakui kebokbrokan negara yang sedang dialami, bukannya makin maju tapi malah makin terpuruk, dan jangan mencari celah untuk mencari kambing hitam, tapi harus sadar diri dan mengakui kebodohan yang diselimuti pencitraan hanya untuk menarik perhatian menjelang pemilu saja.

Apa yang harus dilakukan pejabat pemerintah hari ini adalah memperbaiki kebokbrokan tersebut, dan menjalankan fungsi-fungsi pemerintahan dengan baik, karena masyarakat sudah apatis, dan muak dengan semuanya.

Fungsi struktural pemerintahan dari mulai pusat hingga daerah, pengawasan terhadap pejabat-pejabat daerah yang bermain dengan sang asing sehingga tanah kelahiranpun dijual kepada sang asing dan diberi kelonggaran oleh pejabat setempat, yang mana hal tersebut secara tidak langsung memberikan tanah kelahiran kita kepada sang asing, lambat laun kedaulatan negara Indonesia akan pecah. Indonesia merdeka hanya tinggal nama saja. Mau sampai kapan ini terjadi ? Apakah pemangku kebijakan buta dan tuli atau tidak becus dalam mengelola pemerintahan ? Sehingga membuat penduduk asli pribumi menjadi babu di tanah sendiri.

Tulisan ini dibuat untuk para pejabat pemerintah agar sadar diri dengan kondisi yang sedang terjadi dan menjadi bahan pertimbangan untuk Indonesia menjadi lebih baik lagi, karena negara Indonesia merdeka bukan hasil pemberian dari negara luar tapi hasil jerih payah para pejuang terdahulu.

 

Dah Sang Pena

Bandung, 22 Oktober 2025

Blog Post

Related Post

Back to Top

Cari Artikel