menu melayang

Apr 5, 2019

Adventure and Learning SMA Negeri 1 Margaasih Kabupaten Bandung Goes to Yogyakarta, 28-30 Maret 2019


Gambar mungkin berisi: 6 orang, orang tersenyum, keramaian dan luar ruangan
Hari Kamis tanggal 28 Maret 2019 adalah hari pemberangkatan kami keluarga Besar Kelas XI siswa-siswi SMAN 1 Margaasih dalam acara Adventure and Learning, ada beberapa tempat wisata yang berada di daerah Yogyakarta yang akan kita kunjungi, dari mulai pantai, gua Pindul, Gareng T-SHIRT, dan Gunung Merapi.

Tujuan kami melaksanakan kegiatan ini tidak semata-mata hanya untuk jalan-jalan saja, tetapi akan banyak pengetahuan yang bisa di dapat, dari mulai Sejarah, geografi, dan yang paling terpenting adalah siswa dapat merepleksikan kegiatan yang pernah diikuti sebagai bentuk rasa syukur terhadap apa yang sang pencipta berikan yang menjadi kekayaan Negara tercinta Indonesia.

Kami berangkat dari Bandung sekitar pukul 17.00 WIB setelah bapak Kepala Sekolah SMAN 1 Margaasih yaitu Bapak Utis Sutisna, S.Pd memberikan pengarahan kepada siswa terkait tujuan pemberangkatan ke Yogyakarta, kami berangkat dengan rasa antusias dan penuh dengan kegembiraan, meskipun ada beberapa siswa yang tidak bisa ikut karena ada beberapa hal yang tidak memungkinkan, seperti ada yang sakit, ada yang mengikuti kejuaraan, serta acara keluarga yang sangat mendesak.

Kami berangkat  menggunakan bis sebanyak 7 bis, setiap bis diisi oleh masing-masing kelas dan dua orang pembimbing, untuk penulis sendiri berada di bis satu, karena kebetulan penulis merupakan wali kelas XI IPA 1, dicampur dengan kelas XI IPS1.


Pertama kali kami berhenti di Rajapolah Tasikmalaya di Sari Rasa untuk menyantap makanan sejenak biar gak terlalu panik dalam bis, setelah istirahat kita mulai bergerak ke arah Pantai Yogyakarta, Alhamdulillah kami bisa sampai di tempat tujuan pada pukul 09:21 WIB, agak ngaret sih dikarenakan ada salah satu siswa yang sakit, namun Alhamdulillah bisa diobati, setelah kami sampai di pantai kami makan bersama terlebih dahulu, setelah itu kami jalan-jalan santai dipantai, mungkin ada yang renang juga.


Setelah dari pantai kami berangkat ke Gua Pindul. Dalam Artikel id.beritasatu.com  Konon, dahulu kala ada seorang bernama Joko Singlulung tengah mencari sosok ayahnya yang hilang. Joko Singlulung berkelana menyusuri tanah Jawa yang kala itu masih liar. Ia berjalan menjelajahi hutan-hutan, gua-gua serta gunung hingga akhirnya tiba di daerah Gunungkidul.

Ketika Joko Singlulung memasuki sebuah gua, secara tak sengaja ia terbentur sebuah batu. Demikianlah asal usul dari penamaan gua yang kini tengah populer di kalangan wisatawan. Kata Pindul sendiri merupakan singkatan dari kata Pipi Kebendul yang berasal dari bahasa Jawa. Kebendul dalam bahasa Indonesia bermakna terbentur atau dalam keseharian disebut kejedot.

Sebelum menjadi tempat wisata seperti saat ini, dahulu Gua Pindul dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk tempat mandi, mencuci serta memancing. Adanya sungai yang berair jernih dan alami di dalam gua, merupakan berkah tersendiri bagi warga desa setempat.
Selain itu, gua ini juga dianggap sakral sehingga dulu tak banyak orang yang berani masuk kedalam lorong gua. Akhirnya semua anggapan tersebut berubah ketika sejumlah mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada melakukan penelitian di dalam Gua Pindul.
Ketika melakukan penelitian, kelompok mahasiswa tersebut takjub akan keindahan stalagmit dan stalaktit yang ada di dalam gua. Tak hanya itu, fenomena air sungai yang mengalir didalam gua menjadikan tempat ini sangat unik. Timbullah gagasan dari kelompok mahasiswa tersebut untuk menjadikan gua ini sebagai tempat wisata.

Akhirnya pada 2010, pemerintah bersama warga sekitar secara resmi membuka Gua Pindul sebagai tempat wisata minat khusus yang hingga kini cukup populer. Tempat wisata ini dikelola secara baik oleh Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) daerah setempat, sehingga memiliki fasilitas yang cukup lengkap meskipun gua ini merupakan tempat wisata yang cukup baru.

Setelah semua sudah merasakan keindahan goa pindul sambil basah-basahan, kita berangkat ke Hotel Green amazon Yogyakarta untuk beristirahat, karena besoknya kita akan naik-naik ke puncak gunung he, gunung yang akan kita jelajahi adalah Gunung Merapi, mungkin ketika kita dengar kata gunung Merapi pasti teringat dengan kata ROSA yang selalu dikatakan oleh Mbah Mbah Marizan, Alm.

Gambar mungkin berisi: satu orang atau lebih, keramaian dan luar ruangan 
Melihat cerita Gunung Merapi meurut Artikel yang dipos oleh tirto.id : Gunung Merapi merupakan salah satu gunung berapi paling aktif di Jawa, bahkan di Indonesia. Riwayatnya kerap dikait-kaitkan dengan cerita rakyat atau mitologi Jawa yang bahkan masih dipercaya oleh sebagian orang hingga saat ini. Kendati begitu, sejarah Gunung Merapi sebenarnya bukan hanya sekadar legenda. >>>Lanjutkan Membaca

Pemandangan yang indah begitu menghiasi pengliahatan setiap pengunjung, menjelajah dengan menggunakan Mobil Jeep yang menjadikan perjalananpun lebih berkesan, disamping perjalanan yang asyk, kami juga bisa mengetahui secara langsung cerita tentang peroses gunung Merapi itu Meletus dari penduduk setempat yang masih bertahan hidup, ternyata ada hikmah dibalik meletusnya gunung Merapi, kondisi ekonomi masyarakat sekitarpun menjadi meningkat setelah wilayah tersebut menjadi wisata.
 Gambar mungkin berisi: 19 orang, termasuk Dadah Sang Pena, orang tersenyum, orang duduk dan luar ruangan
Beberapa tempat wisata sudah kami kunjungi, lelah yang terbayar oleh keindahan Yogyakarta. Kami bergegas untuk kembali pulang dengan membawa sejuta cerita tentang Yogyakarta, serta pengalaman yang mungkin tidak bisa terlupakan. Sebagai bentuk rasa syukur, alhamdulillah penulis bisa berbagi sedikit cerita tentang perjalanan kami berkunjung ke Yogyakarta. Sekian dan terimakasih.

Stay Energized and Always Learning
Yogyakarta, 28-30 Maret 2019

Blog Post

Related Post

Mohon maaf, belum ada postingan.

Back to Top

Cari Artikel