Entah apa yang ada dipikiranku saat ini, terkadang
bingung sendiri, mungkin inikah yang dinamakan galau, aku yang dulu terbiasa
dengan kebiasaan cuek, tapi sekarang aku meraskan hal yang aneh, merasa akan
kehilangan padahal belum tentu, merasa akan pergi padahal belum tentu, merasa
akan berakhir padahal belum tentu, karena Alloh lah yang bisa membolak-balikan
hati.
Entah habis pikir, mungkin aku sedang rindu-rindunya,
rindu yang terlalu dalam sehingga membuatku terlalu agresif, sehingga sikapku
tak pernah aku sadari bisa membuatnya kesal dan semakin tidak suka, padahal
bukan itu maksudku, aku berusaha untuk bisa membuatnya bahagia dan tersenyum
tapi malah sebaliknya, jujur aku sedang tidak faham dengan apa yang telah aku
lakukan, mungkin aku terlalu berharap kepadanya.
Aku berharap atas sikapku yang mungkin membuatmu risih
kamu cukup mengoreksinya boleh dengan memarahiku atau membentaku,
asalkan jangan dengan memutuskan sesuatu terlalu cepat yang berujung suka cita.
Aku harap kamu bisa memaklumi dan memaafkan semua sikapku, aku harap ini semua angin berlalu.
Hari ini mungkin kita terpisah oleh jarak dan waktu,
tapi aku yakin suatu hari nanti jarak dan waktu bukanlah hambatan, Alloh akan
mendekatkan jika kita meminta untuk didekatkan, inilah sikapku yang secara
manusiawi terlalu egois untuk memaksakan keinginanku yang kadang tidak sesuai
dengan keinginanmu, tapi itulah inginku dengan semua usaha-usaha yang bisa aku
lakukan.
Membahas kesalahan memang tidak akan ada habisnya, selama
itu bisa diselesaikan dengan musyawarah, konflik itu pasti ada sebagai pemanis
dan ujian suapaya kita lebih kuat dan terlatih dalam membangun pondasi, kesalahan
itu memang tidak bisa dipungkiri tapi bisa diperbaiki, dan aku ingin
memperbaiki semua kesalahan-kesalahan yang pernah aku lakukan, aku harap kamu
bisa membuka hati kembali dan mari kita mulai lagi dari awal.
Bandung, 10 Februari 2019