Kebanyakan
orang tahu dan sepakat bahwa sejarah itu adalah peristiwa yang sudah terjadi
dimasa lampau, namun kebanyakan orang tidak sadar betapa pentingnya belajar
sejarah, karena dengan belajar sejarah kita bisa belajar dari masa lalu untuk
masa kini dan masa yang akan datang.
Mari kita kaji
lebih dalam lagi, apa yang dimaksud dengan sejarah ? dan apa hubungannya kita sebagai
manusia dengan Sejarah ?
Manusia dan sejarah memiliki suatu
keterkaitan yang erat. Tanpa sejarah, patut dipertanyakan eksistensi manusia
sebagai makhluk hidup yang berpikir dan beraktivitas. tanpa manusia, sejarah pun menjadi hampa, karena sejarah
bercerita tentang aktivitas manusia, sejarah juga hadir karena disajikan oleh
manusia.
Pengertian Sejarah Secara Etimologi (bahasa)
Istilah “Sejarah
Berasal dari Bahasa Arab, yaitu syajarotun,
yang berarti pohon. Pengertian pohon disini adalah “pohon keluarga” atau asal-usul
istilah, atau diartikan pula sebagai adanya suatu kejadian, perkembangan
tentang sebuah peristiwa dalam suatu kesinambungan.
Arti “sejarah”
merupakan alih Bahasa dari Bahasa Inggris, yaitu History. Kata history
sendiri bersumber dari Bahasa Yunani Kuno, Yaitu historia yang berarti belajar dengan cara bertanya.
Pengertian Sejarah Secara Terminologi (istilah)
Sejarah
merupakan gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia,
disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis
kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami.
Pengertian Sejarah Menurut Para Ahli
Muhammad Yamin, Sejarah
adalah imlu pengetahuan dengan umumnya yang berhubungan dengan cerita bertarikh
sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat manusia pada waktu
yang lampau, yaitu susunan hasil penyelidikan bahan-bahan tulisan atau tanda-tanda
yang lain.
Sartono Kartodirdjo, sejarah
merupakan berbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau.
Kuntowijoyo, Sejarah
merupakan ilmu tentang manusia, tentang waktu, tentang sesuatu yang mempunyai
makna sosial, serta ilmu tentang sesuatu yang terinci dan tertentu.
Manusia Sebagai Objek Sejarah
Objek sejarah yaitu perubahan atau
perkembangan aktivitas manusia dalam dimensi waktu (masa lampau). Waktu
merupakan unsur penting dalam sejarah. Waktu dalam hal ini adalah waktu lampau
sehingga asal mula maupun latar belakang menjadi pembahasan utama dalam kajian
sejarah.
Dipandang sebagai obyek atau dalam
kalimat keterangan penderita, atau “aku” yang bersifat pasif, atau dijadikan
obyek pemahaman, atau yang dalam keadaan yang ditentukan oleh kekuatan-kekuatan
lain. Namun apabila diungkapkan dalam bahasa yang lebih sederhana dapat dikatakan
bahwa, dalam keadaan yang bagaimanapun seorang manusia tidak akan pernah dapat
menjadikan dirinya sendiri sebagai obyek sepenuhnya, karena dalam keadaan yang
bagaimanapun manusia tetap merupakan subyek.
Secara garis
besar yang dimaksud dengan subjek sejarah adalah, manusia itu sendiri yang
diceritakan atau dikaji dalam sejarah.
Manusia Sebagai Subjek Sejarah
Pelaku sejarah merupakan orang yang
terlibat secara langsung dalam suatu peristiwa sejarah, sementara saksi sejarah
merupakan orang yang mengetahui suaru peirtiwa sejarah meskipun tidak terlihat
secara langsung (Kuntowijoyo, 2005:6). Manusia adalah objek sekaligus subjek
sejarah. Pada satu sisi sejarah menceritakan tentang kisah kehidupan manusia pada
masa lalu, sementara pada sisi yang lain kisah kehidupan manusia pada masa lalu
tersebut dibuat oleh manusia.
Secara garis
besar adalah kita tidak akan mengetahui kisah sejarah tanpa adanya seorang
sejarawan yang secara tekun dan cermat telah melakukan kegiatan penelitian dan
sekaligus penulisan.
Manusia Berativitas dalam Ruang dan Waktu
Dalam ilmu sejarah, manusia dalam
kegiatan dengan masyarakat atau bangsanya merupakan kajian utama. Sejarah
membahas aktivitas manusia pada masa lalu. Namun, seperti yang telah
diungkapkan sebelumnya, bukan berarti sejarah membahas aktivitas manusia secara
keseluruhan. Kisah manusia tersebut berkaitan dengan kehidupan manusia yang
berkreasi dalam menghadapi kehidupannya.
Kisah manusia tersebut dibatasi oleh
waktu dan ruang, serta tempat manusia itu berada. Dari sudut pandang waktu
kreativitas manusia pada masa lampau berbeda dengan kreativitas manusia pada
masa kini. Demikian halnya dengan ruang. Pemahaman tentang ruang dan waktu
diperlukan untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara kronologis.
Manusia Hidup dalam Perubahan dan Keberlanjutan
Selain membahas manusia atau
masyarakat, sejarah juga melihat hal lain yaitu waktu. Waktu menjadi konsep
penting dalam ilmu sejarah. Sehubungan dengan konsep waktu, dalam ilmu sejarah
menurut Kuntowijoyo (2001: 14-15) meliputi perkembangan,
keberlanjutan/kesinambungan, pengulangan dan perubahan. Disebut mengalami
perkembangan apabila dalam kehidupan masyarakat terjadi gerak secara berturut-turut
dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Perkembangan terjadi biasanya dari
bentuk yang sederhana ke bentuk yang kompleks. Misalnya adalah perkembangan
demokrasi di Amerika yang mengikuti perkembangan kota. Pada awalnya masyarakat
di Amerika tinggal di kota-kota kecil. Di kota-kota kecil itulah tumbuh
dewan-dewan kota, tempat orang berkumpul. Dari kota-kota kecil mengalami proses
menjadi kota-kota besar hingga menjadi kota metropolitan. Di sini, demokrasi
berkembang mengikuti perkembangan kota (Kuntowijoyo 2001:14)
Masa lalu merupakan sebuah masa yang
sudah terlewati. Namun, masa lalu bukanlah suatu masa yang terhenti dan
tertutup. Masa lalu bersifat terbuka dan berkesinambungan sehingga dalam
sejarah, masa lalu manusia bukan demi masa lalu itu sendiri. Segala hal yang
terjadi di masa lalu dapat dijadikan acuan untuk bertindak di masa kini dan
untuk meraih kehidupan yang lebih baik di masa datang.
Cicero, seorang filsuf Romawi
mengungkapkan bahwa barang siapa yang tidak mengenal sejarahnya akan tetap
menjadi anak kecil. Kemudian sejarawan Sartono Kartodirdjo menambahkan
barangsiapa yang lupa sama sekali akan masa lampaunya dapat diibaratkan seperti
mereka yang sakit jiwa (Kartodirdjo 1992:23). Kedua ungkapan tersebut benar
adanya. Seperti yang disebutkan oleh Sartono Kartodirdjo bahwa mereka yang lupa
akan masa lampaunya itu telah kehilangan identitas dan oleh karena itu dapat
membahayakan masyarakat di sekitarnya. Hal itu disebabkan karena kelakuannya
yang mungkin sudah tidak menentu dan terlepas dari norma-norma atau nilai-nilai
hidup yang berlaku di masyarakat (Kartodirdjo 1992:23)
Peristiwa sejarah yang terjadi adalah
sebuah perubahan dalam kehidupan manusia. Sejarah mempelajari aktivitas manusia
dalam konteks waktu. Perubahan yang terjadi pada masa lalu mempengaruhi
kehidupan masa kini. Perubahan tersebut meliputi berbagai aspek kehidupan
manusia seperti sosial, politik, ekonomi, dan budaya. Masa lalu merupakan masa
yang telah dilalui oleh suatu masyarakat selalu berkaitan dengan konsep-konsep
dasar berupa waktu dan ruang.
Berkaitan dengan peristiwa sejarah yang
merupakan perubahan dalam kehidupan manusia di masa lalu, John Dewey (1959)
menganjurkan bahwa dalam penulisan sejarah harus menulis masa lampau dan
sekarang. Sejarah harus bersifat instrumental dalam memecahkan masalah masa
kini atau sebagai pertimbangan program aksi masa kini. Dengan kata lain John
Dewey menyarankan bahwa sejarah harus dapat memecahkan masalah masa kini.
Ungkapan bahwa sejarah harus dapat memecahkan persoalan pada masa kini menjadi
semakin jelas jika kita melihat situasi pada masa kini. Misalnya bencana banjir
di beberapa kota di Indonesia. Apakah peristiwa itu berdiri sendiri terlepas
dari apa yang terjadi di masa lalu? Atau memiliki kaitan dengan perubahan yang
terjadi di masyarakat? Mungkin saja ada sebuah wilayah yang dahulu bebas dari
banjir tetapi pada masa kini menjadi wilayah yang rawan banjir dan menjadi
langganan banjir. Sehubungan dengan hal tersebut kita dapat menelusuri
perubahan yang terjadi dalam kurun waktu tertentu. Perubahan yang terjadi pada
masa lalu memberikan pengaruh pada kehidupan masa kini.
Belajar Bertanggung Jawab Melalui Sejarah
Sejarah merupakan suatu kajian mengenai
kehidupan manusia dalam lintasan waktu. Dalam pengertian sejarah, waktu
memiliki kesinambungan dengan waktu setelahnya. Apabila kita renungkan dalam
kehidupan kita masing-masing, semua hal yang kita lakukan di masa lalu memiliki
pengaruh terhadap kehidupan kita di masa kini. Begitu pula hal-hal yang kita
lakukan di masa kini akan sangat berpengaruh untuk hari esok.
Kegagalan di masa lalu bukan untuk
diratapi, melainkan dijadikan bahan evaluasi di hari ini. Kita dapat
merenungkan hal apa saja yang menjadi kekeliruan sehingga kegagalan itu muncul.
Melalui evaluasi yang dibarengi upaya-upaya perbaikan nyata, niscaya hari ini
akan lebih baik dari hari sebelumnya. Begitu pula dengan kesuksesan di masa
lalu. Hal tersebut bukanlah untuk diagung-agungkan, melainkan dijadikan
inspirasi membangun kembali kesuksesan di masa sekarang. Itulah salah satu
upaya kita belajar bertanggung jawab melalui sejarah.
Melalui sejarah, kita dapat belajar
mengaktualisasikan pembelajaran masa lalu untuk menjadikan hari ini dan hari
esok menjadi lebih baik seperti pepatah yang menyatakan bahwa "Historia
Magistra Vitae" atau " Sejarah adalah guru kehidupan". Hal lain
yang perlu kita ingat yaitu, kehidupan yang kita jalani kelak merupakan
konsekuensi dari pilihan kita hari ini.
Tulisan ini
disusun sebagai media pembelajaran Sejarah Peminatan siswa kelas X IPS, dan merupakan ringkasan dari referensi sumber terpercaya :
- Farid, Samsul dan Taufan Harimurti.
2016. Sejarah Untuk Siswa SMA/MA Kelas X
Kelompok Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Bandung: Yrama Widya
- www.gurusejarah.com